Berkeliling Pulau Padang, PUPRPKP Meranti Gesa Sejumlah Proyek Bina Marga Tahun Ini

pupr / Politik dan Pemerintahan

Kamis, 4 Februari 2021 • 5 Menit baca

Tim Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan dan Pemukiman (DPU PRPKP) Kepulauan Meranti berkeliling ke sejumlah desa di Kecamatan Merbau, yang berada di Pulau Padang, Rabu (3/2/2020).

Monitoring yang dilakukan adalah untuk memastikan progres pembangunan sejumlah proyek yang dilakukan dengan skema swakelola dapat diselesaikan dengan baik.

Selain itu peninjauan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Bina Marga Fajar Triasmoko MT dan Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan, Rahmat Kurnia ST dan sejumlah personil teknis lainnya adalah untuk menghitung estimasi anggaran dan rencana sejumlah pembangunan di bidang Bina Marga yang akan dilakukan tahun ini.

Kunjungan pertama adalah pembangunan Duiker Beton dengan biaya Rp30 juta dikerjakan dengan skema swakelola yang terletak di Desa Sungai Anak Kamal dan pekerjaannya sudah selesai pembangunannya pada akhir tahun lalu.

Selanjutnya tim bergeser ke lokasi lainnya di desa yang sama. Dimana tim dihadapkan dengan sejumlah persoalan. Dimana jalan sepanjang hampir 3 Kilometer rusak parah. Untuk itu tahun ini akan diupayakan dengan pengerjaan Swakelola.

“Jalan ini sangat rusak parah untuk itu akan segera kita upayakan untuk pengerjaan dengan skema swakelola tahun ini. Adapun target yang akan kita bangun panjangnya 2,5 kilometer, ketebalan 5 sentimeter biayanya hampir Rp300 juta,” kata Plt Kepala Dinas PUPRPKP Kepulauan Meranti, Rosdaner melalui Kepala Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan, Rahmat Kurnia ST.

Tinjauan selanjutnya yakni pembangunan Jembatan sepanjang 13 meter dan lebar 5 meter yang melintas diatas Sungai Tuk Pasang di Dusun Bumi Asri, Desa Lukit.
Pengerjaan yang juga dengan skema swakelola itu baru saja selesai dikerjakan seminggu yang lalu dengan menelan anggaran hanya Rp150 juta. Jika dikalkulasikan, proyek yang sama melalui tahapan lelang maka akan menelan anggaran sebesar Rp500 juta.

Menurut pengakuan Kepala Dusun Bumi Asri, Ali Murtadho mengatakan jembatan ini sudah dibangun sejak zaman Kabupaten Bengkalis dan baru saja rusak sejak 3 tahun silam.

Dikatakan jembatan tersebut sangat penting, karena menjadi denyut nadi perekonomian masyarakat setempat. Selain digunakan untuk bepergian, Jembatan tersebut kerap digunakan masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian.

Masih di Desa Lukit, warga meminta kepada pihak Bina Marga untuk membangun Box Culver dan titian yang berada di Dusun Simpang Guntung. Dimana kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Saluran air tersumbat semak-semak dan sudah menyatu dengan tanah.

“Sudah beberapa kali kita mengajukan ke desa namun tidak pernah ada tanggapan. Kondisinya ya seperti ini, lapuk papan diganti papan, sementara masyarakat terus saja berlalu lalang disini,” kata Alim, warga setempat.

Bak gayung bersambut, tim Bina Marga yang waktu itu turun ke lokasi langsung melakukan pengukuran dan akan segera merealisasikan bangunan permanen tersebut.

“Tahun ini akan segera kita bangunkan, mudah-mudahan cepat realisasinya,” kata Rahmat Kurnia ST.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, Bina Marga DPU PRPKP juga akan merencanakan rekonstruksi dan peningkatan Jalan Meranti Bunting – Lukit yang difokuskan jalan menuju Pelabuhan Roro Lukit. Jalan sepanjang 1,1 kilometer dengan lebar 6 meter itu juga akan dikerjakan pada tahun ini

“Kita akan mengusulkan pembangunan jalan masuk ke pelabuhan Roro Lukit pada tahun ini pekerjaan lapis pondasi agregat Base B dengan pagu anggaran Rp6,5 miliar, kemungkinan tahun depan baru bisa direalisasikan. Jalan ini sangat penting, karena ini merupakan proyek kementerian, jadi syaratnya harus ada akses jalan sebagai penunjang, jika tidak, pembangunan pelabuhan belum bisa dilanjutkan,” kata Rahmat Kurnia.

Dari sisi lain, pembangunan Pelabuhan Roro itu merupakan harapan terbesar masyarakat setempat.

Adalah Alim warga yang menghibahkan lahannya untuk pembangunan jembatan Roro tersebut seluas dua hektar.

“Kita hanya ingin maju dan mau kampung ini berkembang itu saja niatnya. Makanya saya hibahkan lahan ini, janji saja pelabuhan ini bisa dibangun secepatnya tahun ini,” kata Alim.

Bergerak 20 Kilometer dari Desa Lukit tepatnya di Dusun Suak Nipah, Kelurahan Teluk Belitung, pihak Bina Marga juga akan melakukan semenisasi dan rencana pemeliharaan jalan menuju SMKN 1 Merbau yang juga direalisasikan tahun ini.

“Kita sudah lakukan pengukuran terhadap jalan tersebut. Rencana pemeliharaan jalan menuju SMKN 1 Merbau ini panjangnya 671 meter dengan lebar 3 meter dan tebal 5 sentimeter juga dikerjakan dengan skema swakelola dengan estimasi anggaran Rp238 juta,” kata pria yang juga akrab disapa Aang itu.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, Bina Marga juga telah melakukan pemeliharaan jembatan sepanjang 45 meter dengan lebar 4 meter. Jembatan tersebut merupakan akses terdekat satu-satunya menuju SMAN 1 Teluk Belitung.

“Sebelumnya kondisi jembatan dengan konstruksi kayu itu sangat memperihatinkan. Untuk itu kita lakukan pemeliharaan dan dengan menggunakan bahan baku kayu Kelat dan Parak ketahanan bisa 15 tahun dengan anggaran Rp70 juta,” pungkas Aang.

Sementara itu Kepala Bidang Bina Marga Fajar Triasmoko MT mengatakan pelaksanaan kebijakan pembangunan secara swakelola ini diakuinya lebih efektif, karena mengoptimalkan tenaga kerja dari masyarakat setempat.

Dengan keterbatasan anggaran yang ada, inovasi pembangunan secara swakelola merupakan sebuah solusi yang akan terus dilakukan agar pembangunan dapat mencapai hasil yang maksimal dengan anggaran yang lebih efisien demi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

“Kita mengambil langkah untuk mengupayakan pembangunan secara swakelola guna menghemat anggaran yang ada dengan capaian hasil yang lebih maksimal dan pekerjaan dengan sistem swakelola ini akan terus kita lanjutkan,” kata Fajar.

Dikatakan Fajar, dengan skema swakelola memang terbukti, satu tahun dirinya menjabat di Bina Marga tersebut sudah 69 jembatan yang dibangun dan 35 kilometer jalan yang sudah dilakukan perbaikan.

“Jalan kita banyak yang rusak, ini sudah terjadi sejak zaman Bengkalis dulu, kalau bicara jalan rusak itu tidak bisa ditunda-tunda, karena itulah peran pemerintah, dan untuk yang sifatnya pemeliharaan rutin memang harus dilakukan secara swakelola,” ujarnya lagi.

Ditambahkan pemeliharaan seluruh ruas jalan di sejumlah desa ini merupakan instruksi langsung Bupati Kepulauan Meranti, Drs H Irwan Nasir.
Dimana akan menjadi kado terindah di akhir masa jabatan Bupati yang dipersembahkan untuk seluruh masyarakat.

“Ini semua merupakan instruksi Bupati memasuki akhir masa jabatannya. Sebagian pengerjaan pemeliharaan ini sudah selesai sebelum habis masa bakti kepemimpinannya, agar nanti ada kado terindah yang diberikan untuk masyarakat. Semoga masyarakat bisa merasakan akses jalan yang bagus dan perekonomian semakin menggeliat,” kata Fajar lagi.


Sumber : https://www.halloriau.com/read-meranti-142217-2021-02-04-berkeliling-pulau-padang-puprpkp-meranti-gesa-sejumlah-proyek-bina-marga-tahun-ini.html

Tags: